Dalam kehidupan …
Kalau kau harus hidup miskin..
Bila rizkimu seret….
Bila pekerjaanmu tak menghasilkan…
Bila bangkrut… berbaik sangkalah pada Allah… Allah mengetahui sedangkan kamu tidak.
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda menghibur bagi yang rizkinya seret:
«إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَيَحْمِي عَبْدَهُ الْمُؤْمِنَ الدُّنْيَا وَهُوَ يُحِبُّهُ كَمَا تَحْمُونَ مَرِيضَكُمُ الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ تَخَافُونَ عَلَيْهِ»
"Sesungguhnya Allah menjaga hambaNya yang beriman dari dunia sedangkan ia mencintainya, sebagaimana kalian menjaga (saudara kalian) yang sakit dari makanan dan miniman karena kalian takut (sakitnya akan lebih parah) (HR Hakim, dishahihkan oleh Albani).
Mungkin kalau kau selalu sukses dalam usaha dan pekerjaanmu.
Mungkin kalau tubuhmu senantiasa sehat dan sembuh.
Mungkin kalau kamu terus hidup bergelimang harta
Mungkin kamu akan lupa pada Sang penciptamu, untuk membuatmu miskin untuk menyelamatkanmu, mungkin kau tak pandai bersyukur.
Kemiskinan akan menarikmu kembali kepada Allah, mengingatkanmu akan kehidupan yang fana ini
Kehidupan dunia yang sementara, yang kesenangannya bertepian, kemewahaan berakhir, kenikmataannya bercampur dengan kepahitan.
Terimalah kondisinya, dan yakinlah bahwa Allah telah memilihkan yang terbaik untukmu. insyaAllah hidupmu akan lebih tentram.
Syaqiq bin Ibrahim menceritakan bahwa pada suatu hari ia berjumpa dengan Ibrahim bin Adham, lalu beliau berkata:
أخبرني عما أنت عليه
"informasikan kepada tentang bagaimana sikapmu (dalam hidup ini)?
Maka aku berkata, "Aku kalau dikasih rizqi aku akan makan, tapi kalau dihalangi, aku akan bersabar", maka Ibrahim berkata: "Begitulah kelakuan anjing-anjung di negeri(ku) Balhk".
Tersentaklah Syaqiq mendengar jawaban itu, maka ia berkata, "Kalau kamu gimana?. Maka beliau berkata:
:إن رُزقت آثرت وإن مُنعت شكرت.
"Kalau aku diberi rizki aku berbagi, tapi kalau aku dihalangi maka aku bersyukur".
Subhanallah, karena nikmat Allah yang lainnya sangatlah banyak, dan dihalanginya seorang hamba dari dunia adalah salah satu nikmat yang patut disyukuri.
Read More...
Kalau kau harus hidup miskin..
Bila rizkimu seret….
Bila pekerjaanmu tak menghasilkan…
Bila bangkrut… berbaik sangkalah pada Allah… Allah mengetahui sedangkan kamu tidak.
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda menghibur bagi yang rizkinya seret:
«إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَيَحْمِي عَبْدَهُ الْمُؤْمِنَ الدُّنْيَا وَهُوَ يُحِبُّهُ كَمَا تَحْمُونَ مَرِيضَكُمُ الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ تَخَافُونَ عَلَيْهِ»
"Sesungguhnya Allah menjaga hambaNya yang beriman dari dunia sedangkan ia mencintainya, sebagaimana kalian menjaga (saudara kalian) yang sakit dari makanan dan miniman karena kalian takut (sakitnya akan lebih parah) (HR Hakim, dishahihkan oleh Albani).
Mungkin kalau kau selalu sukses dalam usaha dan pekerjaanmu.
Mungkin kalau tubuhmu senantiasa sehat dan sembuh.
Mungkin kalau kamu terus hidup bergelimang harta
Mungkin kamu akan lupa pada Sang penciptamu, untuk membuatmu miskin untuk menyelamatkanmu, mungkin kau tak pandai bersyukur.
Kemiskinan akan menarikmu kembali kepada Allah, mengingatkanmu akan kehidupan yang fana ini
Kehidupan dunia yang sementara, yang kesenangannya bertepian, kemewahaan berakhir, kenikmataannya bercampur dengan kepahitan.
Terimalah kondisinya, dan yakinlah bahwa Allah telah memilihkan yang terbaik untukmu. insyaAllah hidupmu akan lebih tentram.
Syaqiq bin Ibrahim menceritakan bahwa pada suatu hari ia berjumpa dengan Ibrahim bin Adham, lalu beliau berkata:
أخبرني عما أنت عليه
"informasikan kepada tentang bagaimana sikapmu (dalam hidup ini)?
Maka aku berkata, "Aku kalau dikasih rizqi aku akan makan, tapi kalau dihalangi, aku akan bersabar", maka Ibrahim berkata: "Begitulah kelakuan anjing-anjung di negeri(ku) Balhk".
Tersentaklah Syaqiq mendengar jawaban itu, maka ia berkata, "Kalau kamu gimana?. Maka beliau berkata:
:إن رُزقت آثرت وإن مُنعت شكرت.
"Kalau aku diberi rizki aku berbagi, tapi kalau aku dihalangi maka aku bersyukur".
Subhanallah, karena nikmat Allah yang lainnya sangatlah banyak, dan dihalanginya seorang hamba dari dunia adalah salah satu nikmat yang patut disyukuri.